Contoh Nilai Instrumental Pancasila Sila Ketiga
Contoh Nilai Instrumental
Nilai instrumental diwujudkan melalui perumusan segala peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Hal ini menjadi salah satu bukti nyata keterbukaan Pancasila.
Dilihat dari kandungan nilainya, contoh nilai instrumental adalah segala kebijaksanaan, strategi, organisasi, sistem, rencana, program, bahkan proyek-proyek yang menindaklanjuti nilai dasar.
Contoh tersebut adalah TAP MPR, undang-undang atau UU, Peraturan pemerintah pengganti undang-undang atau perpu, peraturan daerah, peraturan kepala daerah, dan lain-lain.
Dengan adanya undang-undang, termasuk di dalamnya ketentuan tentang keteraturan kehidupan masyarakat menjelaskan pentingnya nilai instrumental Pancasila. Modifikasi dapat dilakukan seperti amandemen UUD 1945.
Nilai-Nilai Pancasila
Berikut nilai-nilai Pancasila yang terkandung dalam sila ke-1 sampai ke-5 seperti dikutip dari Buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMA/MA Kelas X Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2017).
Nilai-nilai Pancasila: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Nilai-nilai Pancasila pada sila ke-5 ialah mengenai keadilan yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia, baik dalam bidang hukum, politik, sosial, ekonomi, dan budaya. Contoh nilai-nilai Pancasila pada sila ke-5 adalah sebagai berikut:
Nah, itulah tadi penjelasan nilai-nilai Pancasila dari sila pertama hingga kelima lengkap dengan contoh dalam kehidupan sehari-hari. Yuk kita biasakan bersikap sesuai nilai-nilai Pancasila.
tirto.id - Pancasila menjadi pedoman hidup bangsa Indonesia. Dia dalamnya memuat nilai-nilai yang sarat dengan keluhuran kehidupan masyarakat Indonesia. Sebagai pedoman, maka Pancasila mesti mengakar di jiwa dan semangat seluruh lapisan masyarakat.
Pancasila juga sebagai ideologi bangsa Indonesia. Mengutip laman Belajar Kemdikbud, Pancasila menjadi pegangan bagi masyarakat Indonesia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Lima sila di dalamnya penerapannya dilakukan pada semua lini lingkungan
Perilaku positif yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dapat diterapkan dalam berbagai lingkungan. Misalnya di lingkungan keluarga, sekolah, hingga masyarakat. Mengutip buku PKn 2 (2009) terbitan Depdiknas, berikut ini beragam contoh perilaku positif terhadap sila-sila Pancasila di ketiga lingkungan tersebut:
1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
a. Di lingkungan keluarga
- Melakukan ritual keagamaan sesuai agama masing-masing seperti berdoa sebelum bekerja.
- Melaksanakan acara pernikahan, selamatan anak, hingga upacara kematian.
- Melakukan syukuran saat memperoleh kebahagiaan atau karunia Tuhan.
- Bersilaturahmi ke sesama anggota keluarga.
b. Di lingkungan sekolah
- Mengikuti ceramah keagamaan
- Ikut serta dalam lomba kegiatan keagamaan
- Menghormati para guru
- Berdoa saat memulai dan mengakhiri pelajaran
c. Di lingkungan masyarakat
- Menjalankan ibadah menurut tata cara agama masing-masing
- Menyumbang untuk pembangunan sarana dan kegiatan ibadah
- Menengok dan membantu tetangga yang mengalami musibah, sakit, atau ada keluarga yang meninggal.
- Berpartisipasi kegiatan agama di masyarakat.
2. Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
a. Di lingkungan keluarga
- Mencintai, menghormati, dan menaati orang tua
- Menjunjung tinggi nilai luhur keluarga dengan penuh ketulusan
- Menjaga nama baik keluarga di masyarakat
- Menjadi pribadi yang mudah menghargai
b. Di lingkungan sekolah
- Menjunjung tinggi kesopanan dalam pergaulan di sekolah
- Melaksanakan program sekolah dalam bidang kemanusiaan
- Tidak merendahkan dan menyakiti perasaan teman
- Mengembangkan sikap tenggang rasa
c. Di lingkungan masyarakat
- Membantu korban bencana alam
- Memberi sedekah untuk fakir miskin
- Tidak memfitnah orang lain
- Meminta izin saat meminjam barang milik orang lain
3. Sila Persatuan Indonesia
a. Di lingkungan keluarga
- Mencintai sesama anggota keluarga dan membina kerukunannya
- Mengutamakan kepentingan keluarga dari kepentingan pribadi
- Tidak memaksakan kehendak pada anggota keluarga
- Menyayangi, menghormati, menghargai, dan saling membantu di antara sesama anggota keluarga
b. Di lingkungan sekolah
- Menghindari sikap dan perilaku yang mencemarkan nama baik sekolah
- Saling menghormati teman, guru dan petugas sekolah
- Mengutamakan kepentingan sekolah
- Bergaul tanpa mengejek dan membedakan suku, agama, ras, dan golongan
c. Di lingkungan masyarakat
- Mengembangkan transmigrasi
- Turut serta dalam sistem keamanan lingkungan dan bela negara
- Saling tukar kesenian daerah
- Bergaul dengan masyarakat tanpa melihat perbedaan suku, agama, ras, dan antargolongan
4. Sila Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
a. Di lingkungan keluarga
- Membangun rumah dengan dimusyawarahkan lebih dahulu
- Musyawarah pembentukan panitia acara perkawinan, khitanan, atau tamasya
- Pembagian harta waris melalui musyawarah
- Pembagian tugas kerja di rumah bersama anggota keluarga.
b. Di lingkungan sekolah
- Pemilihan ketua kelas, pengurus, dan ketua OSIS
- Pemilihan ketua regu Pramuka
- OSIS mengadakan kegiatan ekstrakurikuler
- Melakukan diskusi kelas
c. Di lingkungan masyarakat
- Perumusan dan pengesahan rencana anggaran pendapatan dan belanja pembangunan di tingkat desa
- Pembangunan Balai Desa
- Pembangunan sarana umum bagi masyarakat
- Pemilihan ketua RT, RW, pengurus LKMD, hingga kepala desa
5. Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
a. Di lingkungan keluarga
- Mengutamakan kebutuhan sekolah sebelum kebutuhan lainnya
- Melakukan pembagian waktu untuk belajar, bermain, dan membantu orang tua
- Berlatih diri dengan keterampilan atau hasta karya
- Berbagi rasa dengan keluarga lain yang memerlukan pertolongan
b. Di lingkungan sekolah
- Gemar menabung dan menghemat uang jajan
- Tidak mengenakan perhiasan secara berlebihan
- Melakukan pengadaan sarana belajar dengan wajar
- Bekerja keras untuk meraih prestasi
c. Di lingkungan masyarakat
- Melakukan kegiatan sosial
- Menggalakan program jaring pengaman sosial tepat sasaran
- Menggalakan program padat karya dan memanfaatkan lahan tidur
- Menggiatkan gerakan nasional orang tua asuh
Di bawah ini dipaparkan nama malaikat, berikut tugasnya:
Jibril bertugas menyampaikan wahyu kepada nabi dan rasul. Nama lain malaikat Jibril adalah Ruh al-Quds, Ruh al-Amin, dan Namus.
Malaikat Mika’il bertugas mengatur kesejahteraan makhluk seperti mengatur awan, menurunkan hujan, mengatur angin, dan membagi-bagikan rezeki.
Malaikat Israfil bertugas meniupkan terompet (sangkakala) baik saat dimulainya hari kiamat maupun saat hari kebangkitan di Padang Mahsyar.
Malaikat Izra’il bertugas mencabut nyawa seluruh makhluk hidup baik manusia, jin, iblis, setan, maupun malaikat apabila telah tiba waktunya.
Malaikat Munkar bertugas menanya orang yang berada dalam kubur.
Malaikat Nakir bertugas menanya orang yang berada dalam kubur.
Malaikat Raqib bertugas mencatat semua pekerjaan yang baik pada setiap manusia sejak aqil balig sampai akhir hayat.
Malaikat ’Atid bertugas mencatat semua pekerjaan yang jelek setiap manusia sejak aqil baligh sampai akhir hayat.
Malaikat Ridwan adalah bertugas menjaga dan mengatur kesejahteraan penghuni surga.
Malaikat Malik disebut juga Malaikat Zabaniyah adalah bertugas menjaga dan mengatur siksa (azab) bagi para penghuni neraka.
KOMPAS.com - Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang memuat nilai-nilai luhur sebagai pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pancasila merupakan sebuah ideologi yang bersifat terbuka, artinya Pancasila senantiasa bergerak seiring dengan perkembangan aspirasi masyarakat yang sesuai dengan dinamika kehidupan bangsa Indonesia dan tuntutan perkembangan zaman.
Pancasila sebagai ideologi terbuka mengandung nilai-nilai dasar, salah satunya adalah nilai instrumental.
Nilai-nilai Pancasila: Persatuan Indonesia
Nilai-nilai Pancasila pada sila ke-3 adalah mengenai persatuan bangsa Indonesia yang bisa diperoleh dari semangat nasionalisme yang tinggi. Berikut ini contoh nilai-nilai pada sila ke-3:
Contoh Nilai Instrumental Nilai Pancasila Sila Kelima
Pancasila juga memiliki pengaruh yang signifikan dalam bidang ekonomi. Foto/Dok. SINDOnews
- Terdapat nilai-nilai
di bidang ekonomi yang terkandung dalam pasal-pasal UUD 1945. Pancasila tidak hanya menjadi panduan dalam ranah politik dan sosial, tetapi juga memiliki pengaruh yang signifikan dalam bidang ekonomi.
Lima asas yang terkandung dalam Pancasila dapat memberikan landasan moral dan filosofis yang mendasar bagi pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.
Lantas, perwujudan nilai-nilai Pancasila di bidang ekonomi terkandung dalam pasal berapa? Simak ulasannya.
Nilai Pancasila Sila ke-4
Bunyi sila ke-4: Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
Nilai-nilai Pancasila dalam sila ke-4:
Nilai-nilai Pancasila Sila Pertama hingga Kelima
Berikut ini penjelasan dan contoh nilai-nilai Pancasila sila pertama hingga kelima yang dilansir dari modul Pancasila Rumah Kita untuk kelas V dan laman Kemdikbud dan bpip.go.id.
Nilai-nilai Pancasila: Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Nilai-nilai Pancasila pada sila ke-2 memiliki kandungan bahwa manusia adalah makhluk Tuhan yang memiliki hak yang sama.
Manusia harus ditempatkan sesuai hakikatnya. Berikut ini contoh nilai-nilai Pancasila pada sila ke-2:
Nilai Pancasila Sila ke-1
Bunyi sila ke-1: Ketuhanan Yang Maha Esa.
Nilai-nilai Pancasila dalam sila ke-1: